Sunday, July 02, 2006

Biarkan kafilah berlalu

Semenjak masa pencerahan itu tiba, maka aku bertekad untuk melakukan apa saja yg menurut ku aku suka, kerjakan dengan optimal, dan membiarkan orang memberi penilaian kemudian. Dan hari ini, pemahaman itu diuji, saat seseorang mempertanyakan pekerjaanku selama ini. Ada juga rasa sedih di sana, ketika kerja yg sudah kulakukan, di luar itu benar atau salah, optimal atau tidak, dipertanyakan orang. Untunglah si penanya bisa memastikan apa persisnya pertanyaannya. Dan aku mengerti, ah jangan-jangan ini memang benar buang-buang umur. Yg kurasa nyaman adalah karena aku yakin bahwa kafilah harus berlalu, maka segala pertanyaan tajam itu bisa kumengerti dan kucerna dengan baik. Cool adalah kata yg tepat. Hebatnya beberapa orang baik secara langsung atau diam-diam kemudian di belakang mengekspresikan dukungannya.

Apapun itu, tapi kupikir inilah waktunya aku untuk bertindak. Mau kemana kamu setelah ini. Apakah menulis dan melakukan riset seprti yg kamu gembor-gemborkan selama ini bisa terwujud. Atau kesibukannmu hunting dolar telah menyita waktu mu. Walau nggak apa-apa juga, toh dampak positifnya bisa kurasakan. Tapi apakah orang akan tergantung dengan ‘kecelakaan’ semata. Kapan kita bisa belajar bahwa segalanya bisa diatur, direncanakan (by design). Dan disitulah riset itu bisa bicara.
Ah aku lega hari ini telah berlalu ...
Aku lega karena kafilah bisa berlalu ...

0 Comments:

Post a Comment

<< Home